November 13, 2020

Pentingnya Keamanan Siber Bagi Pengguna Internet

Pentingnya keamanan siber bagi pengguna internet
Ilustrasi

Dalam beberapa tahun terakhir kejahatan dengan menggunakan jaringan global dan kemajuan jaringan internet semakin meningkat. Kejahatan tersebut semakin menambah kerentanan keamanan informasi dari ancaman siber (cyber threat). Tercatat ada bulan Mei 2017, terjadi serangan siber Ransomware WannaCry. Serangan tersebut menggemparkan dunia karena menyebabkan gangguan pada perusahaan dan rumah sakit di lebih dari 150 negara termasuk Indonesia. Menurut Maulia dalan jurnalnya mengatakan bahwa serangan tersebut menjadi panggilan untuk melakukan kerjasama dalam hal keamanan siber (cybersecurity) yang lebih luas dengan negara-negara di seluruh dunia. 

Mengingat saat ini era-nya belanja online dan cashless, data pribadi kita ada di internet. Oleh karena itulah agar tidak terjadi penyalahgunaan data, cybersecurity penting untuk dilaksanakan. Bukan hanya data pribadi saja yang beresiko, namun data perusahaan pun rentan terkena cybercrime atau serangan siber. 

Memahami Cybersecurity

Cybersecurity (Keamanan Siber) secara konvensional adalah sesuatu yang terkait dengan sebuah perlindungan informasi yang ada di dalam lingkungan digital dari penyusupan, akuisisi ataupun eksploitasi tanpa izin. Disamping definisi trsebut, cybersecurity memiliki makna yang jauh lebih luas. Dikutip dari buku seri literasi digital keamanan siber pemerintah, lembaga, media dan masyarakat sama-sama menggunakan istilah cybersecurity untuk merujuk berbagai hal dalam konteks yang lebih luas. Seperti isu cybersecurity berikut ini. 
  1. Suatu serangan phishing menyebabkan jebolnya data log-in akun bank banyak orang;
  2. Kelemahan piranti lunak (software) yang membuat private key server, cookies serta password pengguna mudah dijebol;
  3. Sistem keamanan informasi rumah sakit yang lemah dan menghambat akses data pasien;
  4. Dsb.

Elemen Penting Dalam Cybersecurity

Cybersecurity merupakan sebuah sistem, dimana terdapat elemen-elemen penting agar keamanan siber dapat terwujud. Meskipun pada dasarnya cybersecurity memfokuskan untuk menjaga keamanan jaringan dari serangan oknum yang tidak bertanggung jawab. Beberapa elemen penting dalam membangun cybersecurity yang dikutip dari edge-cyber.com antara lain: 
  • Kemanan aplikasi;
  • Keamanan informasi;
  • Keamanan jaringan;
  • Keamanan operasional;
  • Edukasi end-user;
  • Perencanaan pemulihan akibat bencana; dan
  • Perencanaan kelangsungan bisnis. 
Dari elemen-elemen tersebut dapat terlihat bahwa keamanan informasi, jaringan dan operasional semuanya berkesinambungan. Dari keamanan hingga pemulihannya pun dipikirkan dengan baik. Oleh karena itulah cybersecurity bukan sekedar keamnan jaringan saja.

Jenis-jenis Serangan Siber

Untuk memahami pentingnya keamanan siber (cybersecurity) perlu kita ketahui terlebih dahulu berbagai jeni serangan siber. Dikutip dari situs bapenda.jabarprov.go.id pembagian jenis-jenis serangan siber dapat dikategorikan menjadi dua yaitu berdasarkan motif dan aktivitasnya.

Berdasarkan motifnya

Berdasarkan motifnya, jenis-jenis serangan siber (kejahatan siber) antara lain:
  1. Kejahatan siber sebagai kejahatan murni. Pada kejahatan siber jenis ini, seseorang atau kelompok yang melakukan serangan siber tersebut secara sengaja dan direncanakan dengan baik untuk melakukan pengrusakkan dan pencurian terhadap suatu sistem informasi atau sistem komputer.
  2. Kejahatan siber sebagai tindak kejahatan abu-abu (kejahatan siber semu). Kejahatan siber jenis ini tampak bingung (abu-abu) karena kejahatan ini tidak jelas antara kejahatan kriminal atau bukan karena orang yang melakukan pembobolan tersebut tidak merusak ataupun mencuri dari sistem informasi atau sistem komputer yang diserangnya.
  3. Kejahatan siber yang menyerang hak cipta atau hak milik orang lain. Kejahatan siber yang menyerang hak cipta ini merupakan kejahatan yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap hasil karya orang lain dengan motif menggandakan, memasarkan, mengubah yang bertujuan untuk kepentingan pribadi atau umum dan demi materi ataupun nonmateri.
  4. Kejahatan siber yang menyerang pemerintah yang berdaulat. Kejahatan ini merupakan kejahatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok kepada pemerintah. Orang atau kelompok tersebut mempunyai alasan untuk melakukan terror, melakukan pembajakan dan merusak keamanan yang bertujuan untuk mengacaukan sistem pemerintahan, atau bisa saja menghancurkan suatu negara.
  5. Kejahatan siber yang menyerang individu. Kejahatan ini biasa terjadi kepada orang-orang penting yang berpengaruh. Atau bisa saja karena adanya dendam sehingga melakukan kejahatan siber ini. 

Berdasarkan jenisnya aktivitasnya

Sedangkan berdasarkan jenis aktivitasnya, kejahatan siber dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
  1. Pengaksesan yang tidak sah pada sistem dan layanan komputer. Salah satu kejahatan yang sering terjadi adalah terjadinya pengaksesan secara paksa terhadap sistem atau computer milik pihak lain. Seseorang atau kelompok yang mengakses secara paksa dan illegal bisa saja mencuri, mengubah bahkan menghapus data penting yang ada di dalam sistem atau jaringan komputer tersebut.
  2. Mengunggah konten ilegal dan bohong (hoax). Kejahatan ini juga ramai terjadi apalagi dalam beberapa bulan terakhir. Biasanya seseorang atau kelompok yang mengunggah kontel illegal dan bohong mempunyai tujuan untuk menjatuhkan nama baik pihak-pihak tertentu. Tentu saja ini sangat merugikan bagi pihak yang
  3. Mata-mata yang melakukan pengintaian melalui teknologi siber. Kegiatan ini tentu dapat merugikan pihak lain karena bisa saja rahasia penting bisa terbongkar.
  4. Penyabotasean dan pemerasan siber. Kasus ini terbilang paling jahat diantara ­cybercrime yang lain. Karena seseorang atau kelompok yang berhasil masuk ke sebuah sistem atau jaringan komputer bisa menghancurkan sistem dan jaringan yang ada sehingga sistem dan jaringan komputer tersebut tidak dapat digunakan kembali.
  5. Pelanggaran terhadap kekayaan intelektual. Kejahatan ini paling sering terjadi dan tanpa disadari. Karena seseorang bisa saja terinspirasi dari pihak lain sehingga mencoba untuk membuatnya. Namun jika benar terjadi dan ada pelanggaran hak cipta, seseorang atau kelompok yang melakukan pelanggaran hak cipta ini bisa dituntut. Sanksi yang diberikannya pun bisa beruba denda ataupun kurungan penjara.
  6. Pembobolan/ peretasan pada sebuah sistem atau jaringan komputer. Kegiatan ini bisa terjadi karena adanya celah pada sistem atau jaringan komputer. Seseorang yang melakukan pembobolan bisa merusak dan mengambil alih sistem atau jaringan komputer yang ada.
  7. Penyalahgunaan kartu kredit. Data penting yang ada dalam sebuah sistem atau jaringan komputer yang telah dibobol dan diretas pihak lain bisa saja diambil dan disalahgunakan. Salah satunya adalah data kartu kredit. Data kartu kredit bisa disalahgunakan oleh pihak lain dengan tujuan untuk melakukan pembelian sesuatu dengan kartu kredit tersebut namun pemilik kartu kredit tersebut tidak mengetahuinya. Tentu saja ini sangat berbahaya dan dapat merugikan.
Berbagai jenis serangan siber tersebut dapat mengancam semua kalangan tak terkecuali. Sehingga pentingnya sebuah keamaan siber yang serius sehingga bisa menjaga hak privasi semua kalangan.

Pentingnya Cybersecurity

Telah dijelaskan diatas bahwa banyak sekali bentuk tindakan dari cybercrime. Cybercrime bisa menimpa pada siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Bukan hanya perusahaan-perusahaan besar yang memiliki banyak rahasia yang bisa diserang oelh kejahatan siber tersebut namun kita semua. Oleh karena itulah cybersecurity wajib dilaksanakan.

Lembaga pemerintahan ataupun lembaga terkait lainnya sudah mengupayakan agar kejahatan siber bisa tertangani, diantaranya ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi cybercrime, yaitu: 
  • Menguji hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) yang mencakup pengujian sistem dan jaringan. Hal-hal yang diuji berwifat teknis karena agar bisa mengukur kehandalan sebuah sistem tersebut.
  • Upaya perlindungan data dengan hukum. Pemerintah setempat sudah mengupayakan adanya perlindungan data sehingga ketika terjadi kejahatan siber bisa ditindak dengan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
  • Upaya prosedur dan standar tertentu agar terhindar dari suatu kejahatan siber. 
Upaya-upaya tersebut terus dilakukan karena kejahatan siber sangat merugikan pihak lain. Ada beberapa dampak dari kejahatan siber yaitu diantaranya adalah pencurian data penting seperti nomor pribadi, nomor kartu kredit, pin ATM dan sebagainya, penyalahgunaan data dan lain sebagainya. Tentu saja hal tersebut bisa merugikan. Yang dirugikan bukan hanya moril namun materil juga bisa dirugikan. 

Riset yang dilakukan oleh perusahaan ternama dibidang keamanan siber yaitu McAfee yang dirilis pada tanggal 21 Februari 2018 menyatakan bahka kerugikan akibat adanya cybercrime mencapai 600 $ Amerika Serikat atau setara dengan Rp. 8.160 triliun (1 $US = Rp. 13.600) per tahun. 

Kesimpulan

Cybercecurity merupakan suatu tindakan untuk melindungi data yang ada di lingkungan digital dari penyusupan, akusisi maupun eksploitasi tanpa izin dari pengelola sistem digital tersebut. Kejahatan siber (cybercrime) dari tahun ke tahun terus meningkat. Tercatat pada tahun 2017 sebuah Ransomware WannaCry. menyerang perusahaan dan rumah sakit di lebih dari 150 negara termasuk Indonesia. Cybersecurity sangat penting dilakukan karena dapat menurunkan resiko terjadinya penyusupan ataupun akusisi tanpa izin. Kejahatan siber bisa menyebabkan kerugian moril maupun materil, penyalahgunaan data ataupun penghapusan data. 

Referensi
  • M. J. Islami, “Tantangan Dalam Implementasi Strategi Kemanan Siber Nasional Indonesia Ditinjau Dari Penilaian Global Cybersecurity Index,” Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi, vol. 8, no. 2, pp. 137-144, 2017.
  • D. A. P. H. S. L. K. N. M. M. Deni Ahmad, Kebijakan Cybersecurity dalam Persepektif Multistakeholder, Jakarta: Kominfo, 2018.
  • Admin. (2017, Nov 10). Jenis Cybercrime Berdasarkan Jenis dan Aktivitasnya. [Online]. Tersedia: https://bapenda.jabarprov.go.id/2017/11/10/jenis-cybercrime-berdasarkan-motif-dan-aktivitasnya/
  • Franedya. (2018, Feb 22). Kerugian Akibat Kejahatan Siber Mencapai 8.160T/Tahun. [Online]. Tersedia: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20180222063411-37-5062/kerugian-akibat-kejahatan-siber-mencapai-rp-8160-t-tahun

Label: , ,

November 04, 2020

Perkembangan Teknologi Jaringan Komuikasi

Perkembangan jaringan komunikasi
Teknologi Jaringan Komunikasi

Seperti yang kita ketahui, huruf "G" di setiap teknologi pada 1G, 2G, 3G, 3.5G, 4G, dan 5G merupkan penemaan dalam generasi. Perkembangan teknologi nirkabel (wireless) yang awalnya ada GPRS, EDGE, UMTS, HSDPA adalah produk generasi ini. GPRS merupakan generasi pertama dari produk Edge, diikuti oleh Edge yang memberikan layanan cukup cepat, kemudian 3G dan 3.5G yang menyediakan layanan cepat. Sampai saat ini penggunaan 3G masih digunakan walaupun generasi ke-lima sudah diperkenalkan. Walaupun demikian, 3G masih sangatlah diperlukan untuk bertukar informasi suara secara langsung tidak melalui jaringan data. Secara lengkap, perkembangan jaringan nirkabel akan dibahas pada berikut ini.

Perkembangan Teknologi Nirkabel

1G : Teknologi Generasi Pertama

Teknologi komunikasi seluler generasi pertama atau 1G diperkanalkan pada awal 1980-an, layanan suara dirintis teknologi modulasi frekuensi menggunakan sistem analog dan digunakan untuk transmisi radio menggunakan kelipatan pembagian frekuensi Kapasitas akses (FDMA), kapasitas saluran 30 KHz, pita frekuensi 824-894 MHz, menggunakan, Teknologi yang disebut layanan seluler canggih (AMPS). 

Kelemahan dari teknologi 1G ini yaitu penggunaan teknologi analog sehingga banyak keterbatasan seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pengguna yang dapat diyampung sedikit dan sebagainya. Teknologi generasi pertama juga memiliki noise yang tinggi sehingga menyebabkan suara yang keluar tidak jernih.

Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi telepon seluler yang menggunakan sistem analog, generasi pertama ini menggunakan teknologi komunikasi yang disebut dengan Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknologi ini dapat membagi alokasi frekuensi dalam suatu sel untuk setiap sel di dalam sel. Digunakan oleh pengguna. Sehingga setiap pengguna memiliki frekuensi sendiri-sendiri saat melakukan panggilan

2G : Teknologi Generasi Kedua

Teknologi jaringan gnerasi kedua ini hadir karena danya tuntutan dan kebutuhan digital. Kualitas dari generasi kedua ini sudah lebih baik dari generasi pertama. Oktaviani (2009) mengungkapkan bahwa generasi kedua ini menggunakan mekanisme Time Division Multiple Acces (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam prosedur komunikasinya.

Generasi kedua memiliki fungsi CSD, sehingga kecepatan transmisi datanya lebih cepat. Tentang 14.4KBPS. Anda juga dapat mengirim pesan teks, tetapi fitur CSD ini akan menghabiskan banyak biaya, karena jika ingin terkoneksi ke Internet, Anda harus menggunakan dial dengan hitungan per menit.

Ada beberapa teknologi yang didasari dari 2G, yaitu:
  • Time Division Multiple Access (TDMA)
Cara kerja teknologi ini adalah dengan membagi alokasi frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Dengan mengulang irisan waktu dalam saluran nirkabel, teknologi TDMA dapat melayani tiga sesi panggilan sekaligus. Oleh karena itu, satu saluran dapat melayani tiga sesi panggilan pada interval waktu yang berbeda, tetapi tetap kontinu dan teratur. Dengan mengumpulkan sepanjang waktu, sesi komunikasi akan terbentuk.
  • iDEN
iDEN adalah teknologi (teknologi kepemilikan FBR) yang hanya digunakan pada perangkat dengan merek tertentu. Teknologi ini milik perusahaan teknologi komunikasi terbesar di Amerika Serikat, Motorola, dan kemudian dipromosikan oleh Nextel.iDEN pada frekuensi 800 MHz berdasarkan arsitektur GSM berbasis teknologi TDMA. Biasanya digunakan untuk radio seluler khusus (PMR) dan aplikasi "push to talk".
  • Global Sistem for Mobile (GSM)
Sistem TDMA yang digunakan oleh teknologi GSM mengalokasikan sekitar 8 pengguna dalam kanal frekuensi 200 KHz per satuan waktu. Awalnya frekuensi yang digunakan 900 MHz. Dalam perkembangannya, frekuensi yang digunakan adalah 1800 MHz dan 1900 MHz. Keunggulan GSM adalah menyediakan antarmuka yang lebih baik bagi provider dan pengguna, selain itu fungsi roaming antar provider memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi secara bebas.

3G: Teknologi Generasi Ketiga

Teknologi ini hadir diantara tahun 2001 dan 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA 2000 dan UMTS pada GSM. Tapi ini tidak berarti GPRS sudah mati. Faktanya, kecepatan data evolusi EDGE-GSM yang disempurnakan muncul pada saat itu, dan diharapkan dapat menggantikan GPRS dengan baik, karena tidak memerlukan peningkatan perangkat keras yang ekstrem dan biayanya tidak mahal. Dengan EDGE, kecepatannya dua kali lipat dari GPRS, tetapi masih belum secepat 3G. Kelebihan dari 3G antara lain memiliki kecepatan transmisi data yang cepat (144kbps-2Mbps), sehingga dapat memberikan layanan untuk layanan data broadband, seperti Internet, video on demand, music on demand, on-demand games dan lainnya on-demand, yang memungkinkan kita untuk memilih musik semudah saluran, Program video atau game ada di TV. Kecepatan tinggi seperti itu juga dapat melayani konferensi video dan streaming video lainnya.

4G: Teknologi Generasi Keempat

Diperkirakan pada awalnya kecepatan 4G itu 500 kali lipat dari CDMA2000. Kalau di rumah bisa memberikan kecepatan hingga 1Gbps, sedangkan di perjalanan bisa memberikan kecepatan 100Mbps. Tentunya dalam kurun waktu yang singkat seperti kecepatan perkembangan teknologi 4G hanya membutuhkan waktu 6 menit untuk mengunduh sebuah film berukuran 6GB. 4G adalah singkatan dari istilah bahasa Inggris: teknologi generasi keempat. Istilah tersebut biasanya digunakan untuk merujuk pada perkembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan perkembangan dari teknologi 3G. Menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers), nama resmi dari teknologi 4G ini adalah "3G dan lebih tinggi". Teknologi 4G merupakan generasi keempat dari teknologi Inggris. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan perkembangan teknologi telepon seluler.

5G: Teknologi Generasi Kelima

5G (Jaringan Seluler Generasi ke-5 atau Sistem Nirkabel Generasi ke-5) adalah nama yang digunakan dalam beberapa makalah penelitian dan proyek untuk menunjukkan bahwa fase utama berikutnya dari standar telekomunikasi seluler yang mulai berlaku sejak 2011 akan melampaui 4G / IMT-Advanced. Saat ini, 5G bukanlah istilah resmi untuk spesifikasi tertentu, atau badan standardisasi seperti perusahaan telekomunikasi atau 3GPP, WiMAX Forum, atau ITU-R belum mengumumkan dokumen resmi. Penerbitan standar baru selain 4G sedang dilakukan oleh badan standardisasi, namun belum dianggap sebagai ponsel generasi baru, melainkan di bawah perlindungan 4G

Kesimpulan

Teknologi nirkabel dari abad kea bad terus berkembang. Pada awal kemunculannya, pada tahun 1800-an teknologi ini dianggap sebagai suatu terobosan baru dalam pertukaran informasi melalui jaringan nirkabel. Kemudian pada saat ini hadir teknologi terkini yaitu 5G yang memungkinkan pertumbuhan IoT (Internet of Thing) serta berbagai perkembanga teknologi lainnya. Diharapkan kemajuan teknologi ini dapat dimanfaat dengan baik sehingga mewujudkan kesejahteraan bagi manusia sebagai pencipta suatu terobosan tersebut.

Referensi

Uke Kurniawan, Mengenal Teknologi 5G. Universitas Telkom. 2017. 
Oktaviani, Perkembangan Teknologi Komunikasi. Universitas Gunadarma. 2009.
Perkembangan Koneksi Data 1G hingga 5G, Begini Penjelasannya. (2019, Juni 18). Bakti Kominfo. 

Label: , ,